Resensi Novel Ilana Tan - Autumn in Paris

Ilana Tan - Autumn in Paris

Autumn in Paris adalah favorit saya. Kenapa? Dengan ending yang sangat menggantung meskipun bisa dibilang... yah begitulah. Ada banyak rahasia yang diumbar di sini, dan saya sangat menyukai misteri yang harus dipecahkan. Oke, awalnya saya pikir ini novel biasa banget, tapi kemudian dengan latar yang tersaji dengan baik dan misteri-misterinya, saya menjadikan dia yang terfavorit dari semua tetralogi lainnya. Silakan, ini resensinya.

1.Identitas Buku

Judul Buku     : Autumn in Paris
Penulis           : Ilana Tan
Bahasa           : Indonesia
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit   : Cetakan ketujuh, 2009
Jumlah Halaman : 272 lembar
Genre             : Metropop
Dimensi          : 13.5 x 20 cm
Jenis Cover     : Soft Cover
ISBN              : 979-22-3030-0

2. Sinopsis Buku

Tara Dupont, merupakan tokoh utama cerita ini yang juga seorang blasteran Paris-Indonesia. Ia juga tinggal di Paris hidup bersama ayahnya dan bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup terkenal.Ia mengenal Tatsuya Fujisawa yang merupakan keturunan Jepang dari kakak angkatnya, Sebastien. Tatsuya Fujisawa adalah seorang arsitek yang sedang bekerja di Paris. Ternyata mereka pernah bertemu sebelumnya secara tidak sengaja di bandara. Atas saran dari Tara, Tatsuya Fujisawa mengirim surat pada stasiun radio tempat Tara bekerja. Mereka menjadi semakin dekat. Tatsuya yang awalnya membenci musim gugur, perlahan mulai menyukai musim itu karena adanya Tara. Namun kenyataan menyentak keduanya, masa lalu tidak bisa diubah dalam waktu semalam. Ada rahasia kelam yang membuat keduanya terjebak dalam sebuah hubungan rumit yang sampai kapanpun tidak bisa menyatukan mereka berdua. Dan kenyataan terpahit yang harus dihadapi Tara adalah kehilangan semua kebahagiaannya.

3. Kelebihan dan Kelemahan Buku

Novel Ilana Tan yang berlatar musim gugur di Paris ini lumayan tak terduga. Meskipun memang alur cerita yang lumayan umum, namun disajikan dengan apik. Sayangnya masih menggunakan Bahasa baku karena latar di luar negeri. Menurut saya, novel ini yang paling sedih di antara seri lainnya. Lagipula endingnya juga menggantung. Tapi penuturan yang baik dan alur yang menjanjikan, cukup menarik untuk dibaca.